Bentuk Keseriusan GP Ansor Medan Siap Konsolidasikan Persiapan Apel Kepatuhan Solid Satu Komando Dengan Pimpinan Wilayah

Bentuk Keseriusan GP Ansor Medan Siap Konsolidasikan Persiapan Apel Kepatuhan Solid Satu Komando Dengan Pimpinan Wilayah
Foto: Ketua GP Ansor Medan, Husein

DEKLARASI | Batu Bara – Mantan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi berpasangan dengan Hasan Basri Sagala resmi di usung oleh partai PDIP dan Hanura maju sebagai bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara pada Pilkada serentak 2024 November mendatang.

Hasan Basri Sagala (HBS) yang juga dikenal sebagai Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Kasat Kornas) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) merupakan putra kelahiran Kotapinang, Labuhanbatu Selatan pada tahun 1977 atau saat ini berusia 47 tahun, ia juga caleg DPR RI dari PDIP di Pileg 2024 ini, ia maju dari dapil Sumut 2, namun kalah jumlah perolehan suara dengan Ketua PDIP Sumut di dapil yang sama.

Keputusan HBS untuk maju sebagai calon wakil Gubernur Sumatera Utara mendampingi Edy Rahmayadi mewajibkan ia diberhentikan dari jabatannya sebagai Tenaga Ahli Menteri Agama, dikutip dari website resmi Kementerian Agama Anna Hasbie Juru Bicara Kementerian Agama menyatakan bahwa Hasan Basri Sagala telah diberhentikan dari jabatannya sebagai Tenaga Ahli Menteri Agama.

Pemberhentian ini dilakukan menyusul Hasan Basri Sagala telah dipilih oleh Bakal Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi sebagai bakal calon wakil gubernur yang akan mendampinginya.

Selain itu, keputusan HBS tersebut juga mendapat penolakan dari tokoh-tokoh ketua organisasinya sendiri, Ketua PW GP Ansor Sumatera Utara, Adlin Tambunan mengatakan bahwa peng urus wilayah GP Ansor Sumut menolak memberikan dukungan kepada kadernya yang akan maju mendampingi Edy Rahmayadi sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utata periode 2024-2029.

“Kami tidak akan mendukung kader kami (GP Ansor) untuk maju mendampingi Edy Rahmayadi sebagai Cagubsu,” ucapnya, Minggu (25/8).

Adlin menambahkan, jika ia lebih mendukung Hasan Basri Sagala (HBS) untuk fokus membantu Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta sebagai Staf Khusus Menteri Agama.

“Ya kalo menurut saya, HBS sebaiknya fokus pada tugasnya membantu Pak Menteri Agama, karna banyak pekerjaan di Kementrian Agama yang membutuhkan buah pikiran dari HBS,” ujarnya.

Wakil Bupati Serdang Bedagai ini juga mengomentari kisah kelam masa lalu yang menimpa GP Ansor.

“Kalau soal itu, ya agak sulit aja kita mendukung orang yang pernah menghina organisasi kita, sementara kita harusnya menjunjung tinggi kehormatan GP Ansor,” ucapnya.

Ditempat terpisah Ketua GP Ansor Kota Medan, Muhammad Husein Tanjung juga angkat bicara, menurutnya langkah Ketua PW GP Ansor Sumatera Utara sudah tepat, berpolitik tidak harus merendahkan marwah organisasi, dan sebagai pengurus struktural satu tingkat dibawah wilayah, ia mendukung penuh penolakan HBS mendampingi Edy Rahmayadi untuk maju pada Pilkada serentak 2024 mendatang.

“GP Ansor Medan satu komndo dengan ketua PW GP Ansor Sumatera Utara, kami meolak memberi dukungan kepada komndan HBS mengingat pernyataan Edy Rahmayadi yang menghina GP Ansor pada tahun 2019 menjadi catatan negatif yang dapat mempengaruhi hubungan dengan masyarakat, khususnya kalangan Nahdlatul Ulama (NU) dan GP Ansor-Banser, yang kita tahui, HBS yang merupakan kader terbaik bahkan ikon GP Ansor-Banser, organisasi yang pernah di hina Edy Rahmayadi,” ucap Husein, (Rabu, 28/8/2024).

Husein berharap dengan adanya pernyataan sikap yang tegas dari Ketua PW GP Ansor Sumut tersebut dapat di pahami oleh seluruh kader Ansor-Banser sesumatera Utara, khususnya kader-kader Kota Medan bahwa menjaga nama baik dan marwah organisasi itu penting dan merupakan tanggung jawab kita bersama.

“Statemen ketua PW jelas, kita tidak akan memberikan dukungan, karena hal ini berkaitan dengan bai’at yang pertama, patuh dan ta’at kepada pimpinan, yang kedua menjaga nama baik dan marwa organisasi, sebagai bentuk kepatuhan kami Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Medan akan segera melakukan konsolidasi bersama pengurus dan jajaran PAC untuk merumuskan agenda kegiatan Apel Kepatuhan Solit Satu Komando dengan Pimpinan Wilayah” tutupnya. (Roy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *